Berbagai Kitab Tafsir Karya Ulama Indonesia
16/09/2012 5 Komentar
Berbagai Kitab Tafsir Karya Ulama Indonesia
Tafsir adalah suatu usaha dalam menyingkap dan mengungkap makna dibalik ungkapan-ungkapan bahasa Al-Qur’an dengan maksud untuk mentransfer faham dibalik lafadz yang tersurat, baik dipandang dari sisi sebab-sebab turunnya Al-Qur’an dan lokasi diturunkannya Al-Qur’an, termasuk juga membahas hukum yang terkandung didalamnya.
Pada awalnya kitab-kitab tafsir yang diusahakan pada masa sahabat, tabiin, dan tabiit tabiin (pengikut tabiin) ditulis masih dalam bahasa Arab karena mereka hidup dikalangan orang-orang yang berbahas arab.
Kelemahan tafsir ini antara lain yaitu tafsir mereka hanya dapat di fahami oleh orang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan bahasa Arab yang cukup, srta contoh-contoh yang mereka buat belum tentu pas dalam semua kondisi setiap daerah. Padahal tujuan tafsir adalah untuk mengunkap dan memperjelas makna dibalik kata-kata Al-Qur’an yang menggunakan bahasa arab dan dan harus bisa dengan lebih mudah difahami masyarakat dimana Al-Qur’an itu ditafsirkan guna memantapkan pemahaman masyarakat terhadap pesan-pesan al-quran itu sendiri.
Nah dengan maksud memudahkan umat Islam yang ada di indonesia dalam memahami isi dan kandungan Al-Qur’an, maka usaha penerjemahan dan penafsiran Al-Qur’an dengan bahasa Indonesia juga dilakukan oleh para cendikia islam yang berbahasa indonesia, baik oleh perorangan maupun kelompok. Penerjemahan dan penafsiran Al-quran oleh mufassir Tanah Air tidak hanya ditransfer ke dalam bahasa Indonesia, tetapi juga dalam bahasa daerah dan bahasa Melayu.
Penulisan kitab terjemahan dan tafsir Alquran dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa Melayu sebenarnya sudah dimulai pada abad ke-17 M. Pada masa itu, Syekh Abdur Rauf Singkily seorang ulama asal Singkil di Aceh menyusun sebuah kitab tafsir pertama berbahasa Melayu yang diberi judul Turjuman al-Mustafid.
Upaya penerjemahan dan penafsiran Al-Qur’an dalam bahasa Melayu diteruskan pada periode selanjutnya oleh Muhammad bin Umar yang terkenal dengan nama Syekh Nawawi al-Bantani al-Jawi. Kitab Tafsir al-Munir li Ma’alim at-Tanzil al-Musfir ‘an Wujuh Mahasin at-Ta’wil yang disusun Syekh Nawawi ini diterbitkan di Makkah pada permulaan tahun 1880-an. Hingga kini, sudah beberapa kali dicetak ulang dan banyak beredar di kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, pada abad ke-19 M hingga memasuki abad ke-20 M, mulai bermunculan berbagai macam kitab terjemahan dan tafsir Alquran karya para ulama dalam negeri. Di antaranya, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahan Maknanya karya Prof H Mahmud Yunus yang dirilis pada 1967. Tafsir ini hanya terdiri atas satu jilid, namun penafsirannya mencakup 30 juz.
Pada 1974, umat Islam di Indonesia mulai mengenal kitab tafsir dalam bahasa daerah melalui Al-Kitab al-Mubin Tafsir Al-Qur’an berbahasa Sunda yang disusun oleh KH MHD Ramli. Kemudian, di tahun 1977, muncul kitab tafsir dalam bahasa Jawa karya Prof KH R Muhammad Adnan yang berjudul Tafsir Al-Qur’an Suci.
Penulisan tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia secara lebih lengkap dalam satu jilid baru dilakukan oleh H Oemar Bakry melalui kitab Tafsir Rahmat yang terbit pada tahun 1981. Penafsiran dalam kitab ini dilakukan berdasarkan urutan surah dan ayat dalam Al-Qur’an tanpa mengelompokkan ayat sesuai dengan masalah yang dikandungnya. Yang membedakan kitab Tafsir Rahmat dengan kitab-kitab tafsir karya ulama Indonesia sebelumnya adalah setiap surah yang akan ditafsirkan didahului oleh suatu pendahuluan yang berisi uraian tentang nama atau nama-nama lain surah tersebut, jumlah ayat, hubungan antar surah, dan pokok isi surah. Penafsiran surah diakhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan mengenai kandungannya.
Pada perkembangan berikutnya, masyarakat Muslim Indonesia juga mengenal Tafsir al-Azhar yang disusun oleh Hamka yang terbit pada tahun 1983. Kitab ini terdiri atas 15 jilid dan setiap jilid berisi penafsiran dua juz Al-Qur’an. Di setiap awal surah yang ditafsirkan, diuraikan lebih dahulu beberapa hal yang berkaitan dengan surah dan pokok isinya. Selain itu, setiap ayat juga disertai dengan terjemahannya. Masalah pokok yang terkandung dalam ayat-ayat tertentu diuraikan dan ditafsirkan secara panjang lebar.
Selain kitab tafsir yang disusun secara perorangan, Muslim di Tanah Air juga mengenal karya tafsir yang dibuat secara kelompok atau oleh lembaga. Di antaranya Al-quran dan Terjemahannya yang disusun oleh Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an atas penunjukan oleh Departemen Agama RI. Al-quran dan Terjemahannya terbit pertama kali tahun 1971 dan sejak tahun 1990 terjemahannya telah mengalami revisi.
Dari panjangnya perjalanan usaha ulama indonesia dalam menyusun karya penafsiran Al-Qur’an maka tahapan itu di kelompokkan berdasarkan periode-periode tertentu, akan tetapi pada dasarnya periode awal abad 20 sampaitahun 1960 an cukup memberikan kontribusi yag sangat berharga dan dapat dikatakan penafsiran setelahnya merujuk pada tafsir-tafsir yang mereka buat.
Dalam periode pertama ini, tradisi tafsir di Indonesia bergerak dalam model dan teknis penulisan yang masih sederhana. Dari segi material teks Al-Qur’an yang menjadi objek tafsir, literature tafsir pada periode pertama ini cukup beragam. Pertama, ada literature tafsir yang berkonsentrasi pada surat-surat tertentu sebagai objek penafsiran, misalnya Tafsir Al-Qur’anul Karim, Yaasiin (Medan: Islamiyah, 1951) karya Adnan Yahya lubis; Tafsir Surat Yaasien dengan keterangan (Bangil: Persis, 1951) karya A. Hassan. Kedua literature ini berkonsentrasi pada surat Yaasiin.
Masih dalam konteks objek tafsir surat tertentu, ada yang berkonsentrasi pada surat Al-Fatihah, yaitu: Tafsir Al-Qur’anul karim, surat Al-Fatihah (Jakarta: Widjaja, 1955) karya Muhammad Nur Idris, Rahasia Ummul Qur’an atau Tafsir Surat Al-Fatihah (Jakarta: Institute Indonesia, 1956) karya A. Bahry, Kandungan Al-Fatihah (Jakarta: Pustaka Islam, 1960) karya Bahroem Rangkuti, dan Tafsir Surat Al-Fatihah (Cirebon: Toko Mesir, 1969) karya H. Hasri.
Kedua, karya Tafsir yang berkonsentrasi pada juz-juz tertentu. Pada bagian ini yang muncul hanya juz 30 (Juz ‘Amma) yang menjadi objek tafsir. Contoh dari model ini adalah : Al-Burhan, Tafsir Juz ‘Amma (Padang : Al-Munir, 1922) karya H. Abdul karim Amrullah, Al-Hidayah Tfsir Juz ‘Amma (Bandung: Al-Ma’arif, 1930) karya A. Hassan, Tafsir Djuz ‘Amma (Medan: Islamiyah, 1954) karya Adnan Yahya Lubis, Tafsir Al-Qur’anul Karim : Djuz ‘Amma (Jakarta: Wijaya, 1955) karya Zuber Usman, Tafsir Juz ‘Amma dalam Bahasa Indonesia (Bandung: Al-Ma’arif, 1958) karya Iskandar Idris, Al-Abroor, Tafsir Juz ‘Amma (Surabaya: Usaha Keluarga, 1960) karya Mustafa Baisa, dan Tafsir Djuz ‘Amma dalam Bahasa Indonesia (Bandung: Al-Ma’arif, 1960) karya M. Said.
Ketiga, ada yang menafsirkan Al-Qur’an utuh 30 juz, yaitu Tafsir Qur’an Karim (Jakarta: Pustaka Mahmudiyah, 1957cetakan VII) karya H. Mahmud Yunus yang untuk kali pertama diselesaikan penulisannya pada tahun 1938. Lalu Tafsir Al-Qur’an Al-Karim (Medan: Firma Islamiyah, 1956, edisi ke-9) atau dikenal dengan nama tafsir tiga serangkai karya H. A. Halim Hassan, H. Zainal Abbas, dan Abdurrahman Haitami, Tafsir Al-Qur’an (Jakarta: Wijaya, 1959) karya H.
Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs, Tafsir Qur’an Al-Furqan (Jakarta: Tintamas, 1962) karya Ahmad Hassan, Tafsir Al-Azhar (Jakarta: Pembina Mas, 1967, cetakan 1) karya Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (Hamka), Tafsir Al-Bayan (Bandung: Al-Ma’arif, 1966) karya T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Qur’an Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1932 karya Ahmad Surkati.
Penulisan Tafsir Al-Furqan karya A.Hasan berlangsung dalam kurun waktu 1920-1950-an. Terbagi ke dalam empat edisi penerbitan sampai sekarang.edisi pertama diterbitkan pada tahun 1928, akan tetapi dalam edisi pertama ini belum seperti yang diharapkan, karena baru dapat memenuhi sebagian ilmu yang diharapkan oleh umat islam Indonesia. Kemudian sebagai pemenuhan desakan anggota Persatuan Islam, edisi kedua tafsir tersebut dapat diterbitkan pada tahun 1941, namun ketika itu hanya sampai surat Maryam. Selanjutnya pada tahun 1953, penulisan kitab tafsir tersebut dilanjutkan kembali atas bantuan seorang pengusaha yang bernama Sa’ad Nabhan hingga akhirnya Tafsir Al-Furqan dapat diselesaikan secara keseluruhan (30 juz) dan dapat diterbitkan pada tahun 1956, yang kemudian pada tahun 2006, Tafsir Al-Furqan kembali diterbitkan oleh Pustaka Mantiq bekerjasama Universitas Al-Azhar Indonesia dalam satu jilid.
Pada masa Prof. H. Mahmud Yunus boleh dibilang ia adalah satu-satunya intelektual yang melakukan kegiatan penafsiran al-Qur’an. Dia memulai kegiatannya dengan menggunakan tulisan pego, yakni bahasa melayu atau bahasa Indonesia yang berbentuk tulisan arab. Kerja keras Mahmud Yunus ini pada tahun 1922 membuahkan karya terjemahan al-qur’an, yang kelak menjadi dasar bagi karya tafsirnya yang berjudul Tafsir al-Qur’an al-Karim dan Terjemahan Maknanya.
Metode Tafsir Periode pertama, awal abad 20 M sampai tahun 1950-an, ada yang ditulis dengan menggunakan metode ijmali (global) atau tarjamah tafsiriyah (tarjamah maknawi). Di antaranya seperti Tafsir al-Furqan, yang ditulis oleh A. Hassan. Penulisan kitab tafsir ini dimulai tahun 1928, dan selesai tahun 1956. Dan Tafsir al-Qur’an Karim (tiga serangkai) yang ditulis oleh H. A. Halim Hassan, H. Zainal Arifin Abbas, dan Abdurrahman Haitami pada tahun 1937. Tafsir ini pada mulanya ditulis dalam bentuk majalah 20 halaman, yang terbit tiap bulan.
Dan ada juga yang ditulis dengan menggunakan metode Maudhu’I (tematik). Diantaranya seperti Tafsir Al-Qur’anul karim, Yaasiin (Medan: Islamiyah, 1951) karya Adnan Yahya lubis, dan Tafsir Surat Yaasien dengan keterangan (Bangil: Persis, 1951) karya A. Hassan.
Adapun rujukan ulama-ulama tafsir Indonesia ini merujuk kepada ulama-ulama periode klasik seperti Ibnu Katsir dan As-Suyuti, juga kepada ulama-ulama periode pertengahan seperti Muhammad Abduh, Sayyid Quthb, dan Ahmad Mushtafa Al-Maragy.
Dan berikutnya Tafsir al-Misbah Quraish Shihab 15 Volume/ jilid, yang merupakan tafsir Al-Quran lengkap 30 juz pertama dalam 30 tahun terakhir, yang ditulis oleh ahli tafsir terkemuka Indonesia : Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Ke-Indonesiaan penulis memberi warna yang menarik dan khas serta sangat relevan untuk memperkaya khasanah pemahaman dan penghayatan kita terhadap rahasia makna ayat-ayat Allah. Mari terangi jiwa dan keimanan kita dengan tafsir Al-Mishbah sekarang juga.
Demekianlah usaha yang telah diupayakan oleh ulama mufassir indonesia tentunya penafsiran-penafsiran mereka cendrung lebih mudah difahami oleh masyarakat yang membutuhkan penafsiran al-quran dalam mengambil isi kandungan al-quran, hal ini disebabkan tafsirnya berbahasa yang sama dengan masyrakat dan pemberian contoh-contoh dalam penafsirannya pun cendrung disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar di zaman itu.
Berapa harga kitab misbahul munir?
gx tw
ass… pengen tahu refensinya
Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan, antara lain semoga tuhan mempercepat kebangkitan kaum Muslim, memulihkan kejayaan kaum Muslim, melindungi kaum Muslim dari kesesatan – terutama kemurtadan, memberi kaum Muslim tempat yang mulia diakhirat (khususnya para salaf al-shaalih, para anggota “Wali Songo”, juga para ‘ulama mufassir Indonesia). Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.
Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada kaum Muslim : yang hidup dan yang mati, di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya semuanya.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin. Shalaatan tunjinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal aafaat. Wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaat. Wa tuthahhiruna bihaa min jamii’is-sayyi-aat. Wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaat. Wa tuballighuna bihaa aqshal-ghaayaati min jamii’ilkhairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan umatnya, shalawat yang dengannya kami selamat dari semua ketakutan dan bencana, dan Engkau sucikan kami dari semua kejahatan, Engkau angkat kami ke derajat yang tinggi di sisiMu, dan Engkau sampaikan semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebaikan dalam hidup maupun sesudah mati.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa nuuril anwaar. Wa sirril asraar. Wa tiryaqil-aghyaar. Wa miftaahil baabil yasaar. Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-mukhtaari wa aalihil-ath-haari wa ash-haabihil akhyaar. ‘Adada ni’amillaahi wa afdhaalih.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkah atas cahaya di antara segala cahaya, rahasia di antara segala rahasia, penetral duka, dan pembuka pintu kemudahan, junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karuniaNya.
Allaahumma shalli shalatan kaamilah. Wa sallim salaaman taamman ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-ladzii tanhallu bihil-‘uqad. Wa tanfariju bihil-kuruub. Wa tuqdhaa bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-raghaa-ibu wa husnul-khawaatim. Wa yustasqal-ghamaamu biwajhihil-kariim. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi’adadi kulli ma’luumin laka.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan salaam yang sempurna pula, kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, yang dengan beliau itu Engkau lenyapkan kesusahan, Engkau tunaikan segala kebutuhan, dan diperoleh segala keinginan dan akhir hidup yang baik, serta diberi minum dari awan berkat wajahMu yang mulia. Juga kepada keluarganya, sahabatnya dan umatnya dalam setiap kejapan mata dan tarikan nafas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadinil-habiibil-mahbuub. Syaafil ‘ilali wa mufarrijil-kuruub. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi wa baarik wa sallim.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, kekasih dan yang dikasihi, (dengan izin Allah) penyembuh penyakit dan pelepas kesusahan, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-awwaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-aakhirin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fin-nabiyyiin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-mursaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil mala-il a’laa ilaa yaumid-diin. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang terdahulu. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang kemudian. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para nabi. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para rasul. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para arwah hingga hari kemudian, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamillaahi wa ifdhaalih.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya sebanyak jumlah nikmat Allah dan karuniaNya.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.
Ya Allaah, berilah shalawat serta keselamatan dan keberkahan, untuk junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad SAW dan saudara-saudaranya dari para Nabi dan Rasul, dan istri-istri mereka semua, keluarga mereka, turunan-turunan mereka, dan sahabat-sahabat dari semua Nabi dan Rasul, termasuk Sahabat-Sahabatnya Nabi Muhammad semua dan semua yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW.
Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, dunia, akhirat, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu akhir yang baik dan berlindung dari akhir yang buruk.
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Ya Allaah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.
Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.
Yaa Allaah, jauhkanlah bencana, wabah, kekejian, kekerasan dan cobaan – yang terlihat maupun tersamar – dari negeri kami khususnya dan dari dunia Muslim umumnya.
Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.
Yaa Allaah, hancurkalah musuhmu, musuh agamamu, yaitu orang kafir, bid’ah dan musyrik.
Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.
Yaa Allaah, cerai beraikanlah persatuan mereka, goyahkanlah keyakinan mereka.
Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.
Yaa Allaah, masukkanlah kami melalui jalan yang benar, keluarkanlah kami melalui jalan yang benar, dan berilah aku kekuasaan yang menolong.
——(doa khusus untuk para salaf al-shaalih, para anggota “Wali Songo”, juga para ‘ulama mufassir Indonesia, semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka).
ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
———————
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanar ra-uufirrahiim
Laa ilaaha illallah, subhaanal ghafuurirrahim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kariimil hakiim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci raja yang maha suci
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha bijaksana
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha bijaksana
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil wafiyy
Laa ilaaha illallaah, subhaanal lathiifil khabiir
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ma’buud
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuuril waduud
Laa ilaaha illallaah, subhaanal wakiilil kafiil
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuat lagi maha memenuhi
Tiada tuhan selain Allaah, yang maha halus lagi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi yang disembah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha pencinta
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penolong lagi maha pelindung
Laa ilaaha illallaah, subhaanar raqiibil hafiizh
Laa ilaaha illallaah, subhaanad daa-imil qaa-im
Laa ilaaha illallaah, subhaanal muhyil mumiit
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil qayyuum
Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaaliqil baari’
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengawasi lagi maha memelihara
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi mengurus ciptaannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menghidupkan lagi mematikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus ciptaannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi menjadikan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliyyil ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil ahad
Laa ilaaha illallaah, subhaanal mu’minil muhaimin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal habiibisy syahiid
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haliimil kariim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi tunggal
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memberi keamanan lagi maha memelihara
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhanyang maha mencintai lagi maha menyaksikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyantun lagi maha mulia
Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil qadiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil aakhir
Laa ilaaha illallaah, subhaanazh zhaahiril baathin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril muta-‘aal
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadhil haajat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang pertama lagi terdahulu
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang awal dan yang akhir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang nyata lagi yang rahasia
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha tinggi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memenuhi semua keperluan
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘arsyil ‘azhim
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanir rahiim
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbiyal a’laa
Laa ilaaha illallaah, subhaanal burhaanis sulthaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il bashiir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menguasai singgasana yang besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki bukti kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lagi maha melihat
Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil qahhaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil hakiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ghaffaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanar ramaanid dayaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril akbar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi maha mengalahkan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha bijaksana
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha pengampun
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha besar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil ‘allaam
Laa ilaaha illallaah, subhaanasy syaafil kaafi
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil baaqii
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ahad
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ardhi was samaawaati
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha memeriksa
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menyembuhkan lagi mencukupi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha kekal
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi esa
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuurisy syakuur
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil ‘aliim
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil mulki wal alakuut
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ‘izzati wal ‘azhamah
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil haibati wal qudrah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha membalas
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kerajaan bumi dan langit
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai keagungan dan kebesaran
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai pengaruh dan kekuasaan
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil kibriyaa-i wal jabaruut
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aalimil ghaiib
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hamidil majiid
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hakiimil qadiim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kebesaran dan kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menegtahui hal ghaib
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha terpuji lagi maha mulia
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan ang maha bijaksana lagi maha terdahulu
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadiris sattaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il ‘aliim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamis salaam
Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikin nashiir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuasa lagi maha mnutupi kesalahan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lgi maha mengeahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha damai
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha raja lagi maha penolong
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyir rahmaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qariibil hasanaat
Laa ilaaha illallaah, subhaana waliyyil hasanaat
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shabuuris sattaar
Laa ilaaha illallaah, subhaana khaaliqin nuur
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha pengasih
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha dekat kebaikannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha menguasai kebaikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha penyabar lagi menutupi kesalahan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan menciptakan cahaya
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil mu’jiz
Laa ilaaha illallaah, subhaanal faadhilisy syakuur
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil qadim
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil jalaalil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaalishil mukhlish
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha mengalahkan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha utama lagi maha berterima kasih
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha terdahulu
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya keluhuran lagi maha menjelaskan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha murni lagi memurnikan
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shaadiqil wa’di
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haqqil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil quwwatil matiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil ‘aziiz
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil ladzii laa yamuut
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang benar janjinya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha benar lagi maha menjelaskan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya kekuatan lagi maha kokoh.
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha hidup lagi tidak mati
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamil ghuyuub
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘uuyuub
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘aalamiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanis sattaar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui yang ghaib
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan maha menutupi semua cacat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki ampunan lagi dimintai pertolongan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan semesta alam
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha menutupi
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahiimil ghaffaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil wahhaab
Laa ilaaha illallaah, subhaana qaadiril muqtadir
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ghufraanil haliim
Laa ilaaha illallaah, subhaana malikil mulk
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyayang lagi maha pengampun
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha pemurah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yangmaha kuasa lagi maha memberi kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki semua kerajaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal baari-il mushawwir
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanallaahi ‘amma yashifun
Laa ilaaha illallaah, subhaanal jabbaaril mutakabbir
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qudduusis shubbuuh
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi memberi bentuk
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha perkasa
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha membangga
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dari apa yang dianggap oleh orang kafir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dalam sosok dan sifat
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil malaa-ikati war ruuh
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil aalaa-I wanna’maa-i
Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikil maqshuud
Laa ilaaha illallaah, subhaana hannaanil mannaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan para malaikat dan ruh
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan pemilik tanda-tanda tinggi dan nikmat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan raja yang menjadi tujuan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih dan pemberi
Laa ilaaha illallaah, sayyidina aadamu ‘alaihis salaam shafiyyullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina nuuhun ‘alaihis salaam najiyyulaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ibraahiimu ‘alaihis salaam khaliilullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ismaa-‘iilu ‘alaihis salaam dzabiihullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina muusaa ‘alaihis salaam kaliimullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam khaliifatullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam ruuhullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana muhammadur rasuulullaah shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Aadam AS pilihan Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Nuuh AS diselamatkan Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ibraahiim AS teman dekat Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ismaa-‘iil AS yang disembelih Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Muusaa AS yang diajak bicara oleh Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Daawuudu AS khalifah Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina ‘Iisaa AS ruh Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam utusan Allaah
Allaahummarhamnaa bibarakati tauraati sayyidina muusaa ‘alaihis salaam wa injiili sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam wa zabuuri sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam wa furqaani sayyidina wa nabiyyina wa maulaana muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam, birahmatika yaa arhamar raahimiin, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Ya Allaah, kasihilah kami dengan berkah Taurat Sayyidina Muusaa AS, Injil Sayyidina ‘Iisaa AS, Zabuur Sayyidina Daawuud AS dan al-Furqaan / al-Qur-an sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam utusan Allaah, dengan kasihmu, yang maha penyayang. Dan segala puji bagi Allaah, tuhan semesta.
Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.
Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu’alaihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
Ya Allaah, percepatlah kebangkitan kaum Muslim. Pulihkanlah kejayaan kaum Muslim, Lindungilah kaum Muslim dari kesesatan terutama kemurtadan. Berilah kaum Muslim tempat mulia di akhirat.
Ya Allaah, jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim tetap dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Jadikanlah dunia non Muslim dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah musuh Islam ditaklukan orang Islam.
Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.
Ya Allah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik-baik dzat yang mewarisi.
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang
RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
Ya Rabb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.
Ya Allaah, dengan hak yang kau berikan pada kalimah syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy dan shalawat, salam dan berkah semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam, kami mohon segala hal yang terbaik, segala hal yang terindah bagi semesta – khususnya kami, keluarga kami dan seluruh kaum Muslim.
Yaa Allaah, dengan segala hak yang kau berikan pada kalimah syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy dan shalawat, salam, berkah semoga selalu tercurah kepada Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam, kabulkanlah yaa Allaah segala doaku.
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka serta masukanlah kami ke surga bersama orang-orang baik.
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.
Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.
Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Ulama Indonesia Memang Hebat 2
Bravo Buat Ngadimin
Tafsir Ibris …min