Setelah Ditutup 3 Tahun, Masjid Syiah di Saudi Dibuka Kembali
21/07/2011 9 Komentar
Menurut Kantor Berita ABNA, setelah ditutup selama 3 tahun atas perintah kerajaan Saudi, 3 masjid Syiah kembali dibuka dan mulai digunakan warga Syiah untuk shalat berjama’ah.
Dicabutnya pelarangan tersebut atas desakan beberapa ulama dan warga Syiah yang beberapa hari sebelumnya menemui Hakim wilayah As Syarqiyah, yang kemudian tuntutan tersebut dipenuhi hakim setempat.
Diberitakan sejak tahun 2008 banyak masjid Syiah dilarang menyelenggarakan shalat berjama’ah bahkan ada yang ditutup sama sekali.
Bukan hanya di masjid-masjid, hatta di rumah sendiri warga Syiah dilarang untuk menyelenggarakan shalat berjama’ah dan melakukan aktivitas-aktivitas keagamaan.
Kebijakan kerajaan tersebut atas desakan dan tekanan dari ulama-ulama Wahabi yang banyak berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan kerajaan.
Adanya ketegangan di beberapa Negara di kawasan Timur Tengah awal tahun 2011 berpengaruh terhadap kebijakan kerajaan yang mulai longgar terhadap Syiah.
Masjid-masjid Syiah diperbolehkan beroperasi kembali. Diberitakan ketiga masjid tersebut, sebelum ditutup memiliki jama’ah lebih dari 20 ribu orang.(red/abna)
Si Pencari ilmu 
alhamdulillahirobbilalaminnnnn allahumm solli ala muhammad waali muhammad wa ajjil farojahum wasahhil mahrojahum wa ahlik aduwwuhum..
Biar jadi contoh ulama2 Madura dan Wahabi Indonesia yg sering melarang kegiatan ibadah Mazhab Syiah, Arab saja mau membuka Masjid dan tidak melarang kegiatan ibadah mazhab Syiah,
mereka rofidoh, kilabun naar
syiah memang menjadikan islam terpecah, jelas sekali mereka membenci umar bin khattab, aisyah,
alangkah lebih dicermati lebih dahulu bagaimana detil sejarahnya, kemudian mengambil kesimpulan mas…..
anto gila… tak tau sejarah…
HARAP ENTE BANYAK2 BELAJAR DAN MENGKAJI LITERATUR2 ISLAM DUNIA JANGAN SEMPIT DAN DANGKAL, ISLAM ITU LUAS DAN MENDALAM MAS PELAJARI
DULU ISLAM YANG SESUNGGUHNYA MAS, JANGAN MENJADI ISLAM TURUNAN.
ciri ulil-albab (orang berakal) adalah tabayyun, mendengar dan melihat, dari dua sisi, bukan menggunakan emosi dan prasangka
Ciri ulul albab (orang berakal) : selalu diharapkan kebaikan dan kiprahnya di masyarakat, dan bukansebaliknya.