Sahabat Nabi Yang Tidak Akan Melihat Nabi Setelah Nabi Wafat

Sahabat Nabi Yang Tidak Akan Melihat Nabi Setelah Nabi Wafat

Silahkan perhatikan hadis berikut yang memuat sabda Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dengan kata “SahabatKu”.

Kemudian pikirkan dan analisis dengan baik-baik apakah hadis itu tentang kaum munafik atau tentang para sahabat Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam]

حدثنا عبد الله حدثني أبى ثنا أبو معاوية قال ثنا الأعمش عن شقيق عن أم سلمة قالت دخل عليها عبد الرحمن بن عوف قال فقال يا أمه قد خفت ان يهلكنى كثرة مالي أنا أكثر قريشا مالا قالت يا بني فأنفق فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول ان من أصحابي من لا يرانى بعد أن أفارقه فخرج فلقي عمر فأخبره فجاء عمر فدخل عليها فقال لها بالله منهم أنا فقالت لا ولن أبلي أحدا بعدك

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah yang berkata:

telah menceritakan kepada kami A’masy dari Syaqiq dari Ummu Salamah yang berkata ‘Abdurrahman bin ‘Auf masuk menemuinya dan berkata “wahai Ibu sungguh aku khawatir kalau hartaku yang banyak ini membinasakanku dan aku adalah seorang quraisy yang paling banyak hartanya.

[Ummu Salamah] berkata wahai anakku berinfaklah karena aku mendengar Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda ”Sesungguhnya dari para Sahabatku akan ada orang yang tidak melihatKu setelah kewafatanKu”.

Maka ia [Abdurrahman] keluar dan bertemu Umar kemudian ia mengabarkan kepadanya. Kemudian Umarpun datang menemui Ummu Salamah dan berkata kepadanya “demi Allah, apakah aku termasuk salah seorang dari mereka”. [Ummu Salamah] berkata “tidak dan aku tidak akan memberitahukan siapapun setelahmu”.

[Musnad Ahmad 6/290 no 26532 dimana Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata “sanadnya shahih perawinya tsiqat perawi Bukhari Muslim”]

حدثنا عبد الله حدثني أبى ثنا أسود بن عامر ثنا شريك عن عاصم عن أبى وائل عن مسروق عن أم سلمة قالت قال النبي صلى الله عليه و سلم من أصحابي من لا أراه ولا يرانى بعد أن أموت أبدا قال فبلغ ذلك عمر قال فأتاها يشتد أو يسرع شك شاذان قال فقال لها أنشدك بالله أنا منهم قالت لا ولن أبرئ أحدا بعدك أبدا

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Aamir yang berkata telah menceritakan kepada kami Syariik dari ‘Aashim dari Abi Wail dari Masyruq dari Ummu Salamah yang berkata Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “dari para SahabatKu akan ada orang yang Aku tidak akan melihatnya dan ia tidak akan melihatKu setelah aku wafat untuk selama-lamanya”.

Hal itu sampai kepada Umar sehingga ia bergegas mendatangi dan menanyakan hal itu. Umar berkata kepada Ummu Salamah “bersumpahlah demi Allah apakah aku adalah salah satu dari mereka?”. Ummu Salamah berkata “tidak dan aku tidak akan memberitahu siapapun setelahmu untuk selama-lamanya”

[Musnad Ahmad 6/298 no 26591 dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth]

Kalau selama ini masyhur dikenal Huzaifah sebagai sahabat pemegang rahasia Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] maka dengan riwayat di atas maka Ummu Salamah ra mungkin juga layak untuk dikatakan memegang rahasia Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam].

Ada beberapa faedah yang dapat diambil dari hadis di atas yaitu dari kalangan sahabat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] akan ada orang-orang yang mendapat predikat tidak akan melihat Nabi dan dilihat oleh Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] untuk selamanya. Maksud perkataan “tidak MelihatKu” bukan maksudnya ketika Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] wafat dan para sahabat masih hidup karena sudah jelas semua sahabat Nabi yang masih hidup setelah wafatnya Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] tidak pernah melihat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] lagi. Yang dimaksud itu adalah di akhirat nanti ia tidak akan melihat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Tentu saja kedudukan seperti ini adalah kedudukan yang buruk bagi sahabat Nabi yang dimaksud.

وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَـئِكَ رَفِيقاً

Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu Nabi-nabi, para Shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

[QS An Nisaa : 69]

Mereka yang mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya akan mendapat balasan dari Allah SWT yaitu berkumpul bersama para Nabi termasuk Nabi Muhammad [shallallahu ‘alaihi wasallam] jadi mereka yang dikatakan sebagai sahabat Nabi yang tidak melihat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] adalah para sahabat yang tidak mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya selepas kewafatan Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam].

Sehingga dapat dipahami kalau Ummu Salamah menasehati ‘Abdurrahman dengan hadis ini agar ia tidak dibinasakan oleh harta yang ia miliki. Dan dapat dipahami pula bahwa Umar walaupun ia dikenal sebagai sahabat Nabi menjadi takut atau khawatir kalau-kalau dirinya termasuk ke dalam salah seorang sahabat yang dimaksud sehingga ia bertanya kepada Ummu Salamah apakah ia termasuk salah satu dari mereka?. Jawaban Ummu Salamah terhadap Umar menunjukkan kalau Ummu Salamah mengetahui siapakah para sahabat Nabi yang dimaksud dan tentu saja tidak lain ini pasti berasal dari keterangan Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam].

Kesimpulan

Apa yang dapat disimpulkan dari hadis Ummu Salamah di atas?. Kesimpulannya para sahabat Nabi itu memiliki kedudukan yang bermacam-macam, ada diantara mereka yang memiliki keutamaan dan ada pula diantara mereka yang ternyata mendapat predikat tidak akan melihat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] di akhirat kelak.

[Sahabat Nabi Yang Tidak Akan Melihat Nabi Setelah Nabi Wafatsource]

One Response to Sahabat Nabi Yang Tidak Akan Melihat Nabi Setelah Nabi Wafat

  1. Anonim says:

    Ketika Allah menceritakan suatu kebaikan seseorang (selain nabi) di AQ, orang tersebut pasti dijamin Allah masuk surga. Tidak mungkin Allah menceritakan kebaikanseseorang dalam AQ ternyata orang tersebut masuk neraka. Sama percis dengan kisah-kisah lainnya di AQ (sebagai kisah orang-orang yang telah wafat saat AQ diturunkan), jika orang-orang ini berbuat kebaikan sangat pasti orang ini masuk surga, dan sebaliknya.
    Beberapa kisah orang-orang sekitar nabi yang berbuat kebaikan dan diceritakan di AQ, diantaranya Abu Bakar dan Aisyah. Bearti kedua orang ini akan menyertai nabi di Surga.
    9:40] Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.” Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quraan menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
    24:11] Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar
    24:12] Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang mu’minin dan mu’minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata

Tinggalkan Komentar