Hadis Keutamaan Ahlul Bait Rasulullah Saaw
12/02/2011 20 Komentar
SHAHIH MANAQIB AHLUL BAIT
Hadis Keutamaan Ahlul Bait, Ahlulbayt Rasulullah as
Keutamaan Ahlul Bait Rasul as
“Hanash Kanani meriwayatkan “aku melihat Abu Dzar memegang pintu ka’bah (baitullah)dan berkata”wahai manusia jika engkau mengenalku aku adalah yang engkau kenal,jika tidak maka aku adalah Abu Dzar.Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Ahlul BaitKu seperti perahu Nabi Nuh,barangsiapa menaikinya mereka akan selamat dan barangsiapa yang tidak mengikutinya maka mereka akan tenggelam”.
Hadis riwayat Hakim dalam Mustadrak Ash Shahihain jilid 2 hal 343 dan Al Hakim menyatakan bahwa hadis ini shahih.
Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda”Bintang-bintang adalah petunjuk keselamatan penghuni bumi dari bahaya tenggelam di tengah lautan.Adapun Ahlul BaitKu adalah petunjuk keselamatan bagi umatKu dari perpecahan. Maka apabila ada kabilah arab yang berlawanan jalan dengan Mereka niscaya akan berpecah belah dan menjadi partai iblis”.
Hadis riwayat Al Hakim dalam Mustadrak Ash Shahihain jilid 3 hal 149, Al Hakim menyatakan bahwa hadis ini shahih sesuai persyaratan Bukhari Muslim.
Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Wahai manusia sesungguhnya Aku meninggalkan untuk kalian apa yang jika kalian berpegang kepadanya niscaya kalian tidak akan sesat ,Kitab Allah dan Itrati Ahlul BaitKu”.
Hadis riwayat Tirmidzi, Ahmad, Thabrani, Thahawi dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albany dalam kitabnya Silsilah Al Hadits Al Shahihah no 1761.
Keutamaan Sayyidah Fathimah Az Zahra as
Rasulullah SAW bersabda” Wanita penghuni surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Mazahim istri Firaun.
Hadis shahih riwayat Ahmad,Thabrani,Hakim,Thahawi dalam Shahih Al Jami’As Saghir no 1135 dan Silsilah Al Hadits Al Shahihah no1508.
Bahwa ada malaikat yang datang menemui Rasulullah SAW dan berkata “sesungguhnya Fathimah adalah penghulu seluruh wanita di dalam surga”.
Hadis riwayat Al Hakim dalam Al Mustadrak dengan sanad yang baik.
Rasululah SAW bersabda kepada Fathimah“Tidakkah Engkau senang jika Engkau menjadi penghulu bagi wanita seluruh alam”
Hadis riwayat Al Bukhari dalam kitab Al Maghazi .
Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Fathimah, tidakkah anda puas menjadi sayyidah dari wanita sedunia (atau) menjadi wanita tertinggi dari semua wanita dari ummat ini atau wanita mukmin”
Hadis dalam Sahih Bukhari jilid VIII, Sahih Muslim jilid VII, Sunan Ibnu Majah jilid I hlm 518 , Musnad Ahmad bin Hanbal jilid VI hlm 282, Mustadrak Al Hakim jilid III hlm156.
Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Fathimah adalah bahagian dariku, barangsiapa yang membuatnya marah, membuatku marah!”
Hadis riwayat Bukhari dalam Shahih Bukhari Kitab Bad’ul Khalq bab Manaqib Qarabah Rasul.
Bahwa Rasulullah SAW bersabda”Fathimah adalah sebahagian daripadaku; barangsiapa ragu terhadapnya, berarti ragu terhadapku, dan membohonginya adalah membohongiku”
Hadis riwayat Bukhari dalam Shahih Bukhari kitab nikah bab Dzabb ar-Rajuli.
Keutamaan Imam Ali as
bahwa Rasulullah SAW bersabda “Ali bersama Al Quran dan Al Quran bersama Ali. Keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya menemuiku di telaga Haudh”.
Hadis riwayat Al Hafidz Al Hakim dalam Mustadrak Ash Shahihain juz 3 hal 124. Hadis ini dishahihkan oleh Al Hakim dalam Mustadrak Ash Shahihain yang berkata ”ini hadis yang shahih tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya”. Dalam Talkhis Mustadrak Adz Dzahabi juga mengakui keshahihan hadis ini.
bahwa Rasulullah SAW bersabda “barangsiapa taat kepadaKu, berarti ia taat kepada Allah dan siapa yang menentangKu berarti ia menentang Allah dan siapa yang taat kepada Ali berarti ia taat kepadaKu dan siapa yang menentang Ali berarti ia menentangKu.”
Hadis riwayat Al Hakim dalam Al Mustadrak juz 3 hal 121. Al Hakim dalam Al Mustadrak berkata hadis ini shahih sanadnya akan tetapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Adz Dzahabi juga mengakui kalau hadis ini shahih dalam Talkhis Al Mustadrak.
bahwa Rasulullah SAW bersabda” Kurasa seakan-akan aku segera akan dipanggil (Allah), dan segera pula memenuhi panggilan itu, Maka sesungguhnya aku meninggalkan padamu ats Tsaqalain. yang satu lebih besar (lebih agung) dari yang kedua : Yaitu kitab Allah dan Ittrahku. Jagalah Baik-baik kedua peninggalanku itu, sebab keduanya takkan berpisah sehingga berkumpul kembali denganku di al Haudh. Kemudian beliau berkata lagi: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla adalah maulaku, dan aku adalah maula setiap Mu’min. Lalu beliau mengangkat tangan Ali Bin Abi Thalib sambil bersabda : Barangsiapa yang menganggap aku sebagai maulanya, maka dia ini (Ali bin Abu Thalib) adalah juga maula baginya. Ya Allah, cintailah siapa yang mencintainya, dan musuhilah siapa yang memusuhinya..
Hadis riwayat Al Hakim dalam kitab Mustadrak As Shahihain, Juz III hal 109 . Menurut Al Hakim dalam kitab Al Mustadrak Hadis ini Shahih berdasarkan persyaratan Bukhari dan Muslim , pernyataan ini dibenarkan Adz Dzahabi dalam Talkhis Al Mustadrak.
Keutamaan Imam Hasan as dan Imam Husain as
Bahwa Rasulullah SAW bersabda”Hasan dan Husain adalah dua pemimpin Ahli Surga
Hadis riwayat Ahmad,Turmudzi dan Thabrani dalam Al Awsath dan Shahih Al Jami’ no 3180.
Bahwa Rasulullah SAW bersabda”Hasan dan Husain adalah dua pemimpin para pemuda penduduk surga dan Ayah Mereka lebih baik dari Mereka”.
Hadis shahih riwayat Ibnu Majah dan Al Hakim dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilat As Shahihah no 796 dan Shahih Al Jami’ no 3182.
Bahwa Rasulullah SAW berdoa untuk Hasan”Ya Allah Aku sangat mencintai dan menyayangi Hasan maka cintai dan kasihilah Dia, serta cintai dan sayangilah orang yang mencintai dan menyayanginya”.
Hadis dalam Shahih Bukhari bab Manaqib Al Hasan wa Al Husain no 3749 dan Shahih Muslim bab Fadhail Al Hasan wa Al Husain no 2422.
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW berdiri di atas mimbar dan Hasan ada di sampingnya. Beliau SAW menoleh ke arah Hasan dan sesaat kemudian menoleh ke arah kaum muslimin di hadapannya. Lalu Beliau SAW bersabda “AnakKu ini adalah seorang pemimpin. Semoga Allah menyelamatkan dua kelompok dari kaum muslimin dengan berkahnya”.
Hadis dalam Shahih Bukhari bab Manaqib Al Hasan wa Al Husain no 3746.
Nabi Muhammad SAW bersabda “Husain adalah dariKu dan Aku dari Husain. Allah mencintai orang yang mencintainya. Husain adalah keturunan dari keturunan-keturunan Nabi.
Hadis riwayat Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad, Turmudzi dalam Al Manaqib dan berkata hadis ini hasan. Syaikh Al Albani menyatakan hadis ini hasan dalam Shahih Al Jami’ no 3416.
salut dengan segala artikelnya …… harap diperkaya lagi….ok trims..semoga barokah…
Subhanallah… artikel yang sang luar biasa …..
Allahummasholi”ala muhammad wa ali muhammad wa”ajil farojahum
kami orang ahlusunnah juga sangat menghormati ahlul bait…..trim
APAKAH ADA KETURUNAN AHLUL BAIT?
Dlm Al Quran yang menyebut ‘ahlulbait’, rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.
1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”.
2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: ‘Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu ‘ahlulbait’ yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?
3. QS. 33:33: “…Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu ‘ahlulbait’ dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.
Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait menjadi universal:
1. Kedua orang tua para nabi/rasul;.
2. Saudara kandung para nabi/rasul.
3. Isteri-isteri beliau.
4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki.
Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah bukan termasuk kelompok ahlul bait.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Tidak ada seorangpun yang mengaku (orang lain) sebagai ayahnya, padahal dia tahu (kalau bukan ayahnya), melainkan telah kufur (nikmat) kepada Allah. Orang yang mengaku-ngaku keturunan dari sebuah kaum, padahal bukan, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kesimpulan dari tulisan di atas, bahwa pewaris tahta ‘ahlul bait’ yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya seperti Saidina Hasan dan Husein maupun yang perempuan bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.
Sangat setuju, mengarikan kata-kata dalam AQ harus mengacu ke AQ sendiri. Kata-kata AQ haruslah diartikan ketika AQ diturunkan. Banyak kata-kata AQ dimaknai lama setelah AQ menjadi lengkap, sehingga muncul arti-arti lain yang terkadang menjadi liar. Maknailah kata-kata AQ, jika ada makna-makna yang beragam bahkan bertentangan, sesuai dengan makna yang dimengerti oleh orang-orang arab saat AQ diturunkan.
kalau begitu … bagaimana pendapat anda tentang hadist di bawah dan bagai mana keterangan anda tentang diangkatnya imam mahdi sebagai khalifah dari keturunan nabi muhammad ,,, kayaknya kurang ngaji,,, kok alqur,an di maknai sendir kayak gitu ,,,alquran bukan injil mas jadi mengartikannya harus ulama,,, dan tiaa ulama satupun yang pemahamannya mirip anda
Mas Rafa BW, mohon maaf anda telah membuat pernyataan yang tidak ada di AQ, saya buat pernyataan2 dibawah ini dan tolong ditelaah. Imam Mahdi sama sekali tak disebut dalam AQ.
Pernyataan awal-awal surah di QS 2:2, 3:2-3, 7:2, 10:1, 11:1, 12:1, 13:1, 14:1, 15:1, 18:1, 20:2, 26:1, 27:1, 28:1, 31:2, 32:2, 36:2, 38:1, 40:2, 41:2, 42:3, 43:2, 44:2, 45:2, 46:2, 50:1, menunjukkan pentingnya pengunaan petunjuk AQ. Tidak ada penjelasan lainnya di ayat sesudahnya yang menunjukkan AQ perlu dijelaskan yang lainnya.
2:2] Kitab (Al Quraan) ini TIDAK ADA KERAGUAN PADANYA; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
3:3] Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu DENGAN SEBENARNYA; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
7:2] Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka JANGANLAH ADA KESEMPITAN DI DALAM DADAMU karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman
10:1] Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Qur’an yang mengandung hikmah
11:1] Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-AYATNYA DISUSUN DENGAN RAPI SERTA DIJELASKAN SECARA TERPERINCI, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
12:1] Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Qur’an) yang nyata (dari Allah)
13:1] Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al Quraan). Dan Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu ADALAH BENAR: akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (kepadanya)
14:1] Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji
15:1] Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah ayat-ayat Al-Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-ayat) Al Qur’an yang MEMBERI PENJELASAN.
18:1: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Qur’an) dan DIA TIDAK MENGADAKAN KEBENGKOKAN di dalamnya
20:2] Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
26:2] Inilah ayat-ayat AL QUR’AN YANG MENERANGKAN
27:1] Thaa Siin (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quraan, dan (ayat-ayat) KITAB YANG MENJELASKAN
28:2] Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Qur’an) yang nyata (dari Allah)
31:2] Inilah ayat-ayat Al Quraan yang mengandung hikmat. 31:3] MENJADI PETUNJUK dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
32:2] Turunnya Al-Quraan yang TIDAK ADA KERAGUAN di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam
36:2] Demi Al Quraan yang penuh hikmah
38:1] Shaad, demi Al Qur’an yang mempunyai keagungan
40:2] Diturunkan Kitab ini (Al Qur’an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui
41:2] Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 41:3] Kitab YANG DIJELASKAN ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui
43:2] Demi Kitab (Al Qur’an) YANG MENERANGKAN
44:2] Demi Kitab (Al Qur’an) YANG MENJELASKAN
45:2] Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
46:2] Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
50:1] Qaaf. Demi Al Quran yang sangat mulia
Pernyataan lainnya AQ yang tidak terletak diawal-awal AQ
3:138: … penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran …
6:90: .. ” Al-Quraan itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat
6:157: … siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? …
7:52: … sebuah Kitab (Al Qur’an) … menjadi petunjuk dan rahmat …
7:203: … Al Qur’an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
10:108: … teIah datang kepadamu kebenaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu …
12:111: … petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman
16:64: … Al-Kitab (Al Qur’an) ini, … menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman
16:89: … Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri
16:102: Al Qur’an … menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)
17:9: … Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus …
22:16: … Al Qur’an yang merupakan ayat-ayat yang nyata …
27:77: … AI Quraan itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman
31:3: … menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
39:23: … Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang. Itulah petunjuk Allah,
40:54: untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir
45:11: Ini (Al Qur’an) adalah petunjuk.
45:20: Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini
7:52: menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman
10:37: … tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam
12:111: … Al Qur’an … menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman
29:49: Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim
38:87: Al Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam
45:20: Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
69:5:] Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
Jadi masihkah menganggap AQ perlu dijelaskan oleh yang lainnya.
Mas Rafa: tolong anda sebutkan adanya ayat dalam Al Qur’an yang menyatakan: diangkatnya imam mahdi dan yang menyatakan AQ perlu dijelaskan oleh yang lainnya. Mungkin memang benar Mas banyak mengaji, tetapi mohon maaf Mas tidak pernah memahami AQ sebagai mana AQ ingin difahami. Pertanyaan saya: beberapa kalikah Mas mencoba memahami AQ?
kamu telah sesat kerana memalsukan ayat2 allah s.w.t..
Sesungguhnya Allah hendak menghapuskan noda dan kotoran dari kamu sekalian, ahlulbaiyt, dan mensucikan kamu sekalian dengan sesuci-sucinya.” (al-Quran s.al-Ahzab:33) Nabi s.a.w.bersabda, “Yang terbaik diantara kamu sekalian ialah yang terbaik perlakuaannya terhadap ahlulbaiytku, setelah aku kembali kehazirat Allah.” (Hadis Sahih dari Abu Hurairah r.a. diriwayatkan oleh al-Hakim, Abu Ya’la, Abu Nu’aim dan Addailamiy) Imam Syafi’i r.a. dalam banyak syair beliau telah melahirkan rasa cinta dan kasih sayang beliau kepada Ahlulbaiyt Rasulallah s.a.w.antara syair beliau yang banyak itu, beliau pernah bermadah: “Wahai Ahlulbait Rasulallah ! Kecintaan kepadamu adalah kewajiban dari Allah, yang turun dalam al-Quran.
Hadis Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Penduduk Yaman datang, mereka lebih lembut hatinya. Iman ada pada orang Yaman. Fekah juga ada pada orang Yaman. Kemudian hikmat juga ada pada orang Yaman
Hadis Abi Mas’ud Uqbah bin Amru r.a katanya: Nabi s.a.w memberi isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda: Ingatlah, sesungguhnya iman ada di sana sedangkan kekerasan dan kekasaran hati ada pada orang-orang yang bersuara keras berhampiran pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk syaitan, iaitu pada Bani Rabi’ah dan Bani Mudhar
Diriwayatkan oleh At-Thabarani, bahawa Jabir RA mendengar `Umar ibnu Khattab RA berkata kepada orang ramai ketika mengahwini Ummu Kalthum binti `Ali bin Abu Thalib : “Tidakkah kalian mengucapkan selamat untukku? Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ` Semua sabab (kerabat) dan nasab (salasilah keturunan) akan terputus pada hari kiamat kelak kecuali kerabat dan nasabku’.
Hadeeth Thaqalain riwayat Zaid bin Al-Arqam RA menyebut : “Kutinggalkan di tengah kalian dua bekal. (Yang pertama): Kitabullah, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya terang. Hendaklah kalian ambil dan berpegang teguh padanya.dan (kedua) :Ahli Baitku. Kalian kuingatkan kepada Allah mengenai Ahli-Baitku! Kalian kuingatkan kepada Allah mengenai Ahli-Baitku!”
KENAPA HADIST (TERMASUK SUNNAHPUN) TAK BISA DIPAKAI UNTUK MENJELASKAN AL QUR’AN
Sunnah adalah segala sikap, perkataaan, dan perbuatan nabi selagi beliau hidup. Sunnah nabi memegang peranan penting. Peranan sunnah saat nabi hidup melebihi peranan Al Qur’an, yang saat itu belum lengkap. Setiap muslim harus menerima tafsir Al Qur’an oleh nabi. Peran akal orang muslim terhadap Al Qur’an tidak ada. Al Qur’an hanya ditafsir oleh nabi (sunnah) dan harus diikuti. Setelah nabi wafat maka sunnah nabi diriwayatkan dalam hadist. Adanya distorsi waktu dan tempat dan subjektifitas perawi menyebabkan hadist tidak betul-betul menjamin sama seperti sunnah nabi. Jadi hadist tidak betul sama 100% dengan sunnah.
Hadist nabi mulai disiarkan beberapa puluhan tahun setelah Nabi Muhammad wafat saat friksi antar umat Islam telah terjadi. Hadist mulai ditulis pada abad pertama hijriah tetapi baru secara intensif pada abad ke-2 dan ke-3 hijiriah. Pengumpulan hadist yang dianggap lebih otentik adalah pengumpulan yang dilakukan belakangan (abad ke-2 dan ke-3 hijiriah). Hadist terlambat dikumpulkan karena takut tercampur dengan catatan atau ingatan terhadap ayat-ayat Al Qur’an. Terlambatnya pengumpulan hadist menyebabkan distorsi yang cukup besar dengan sunnah. Salah satu alasan (yang memiliki sanad yang lemah) pelarangan hadist ditulis karena nabi melarangnya. Pada zaman Umar, Umar pernah melarang Abu Hurairah untuk meriwayatkan hadist karena banyaknya hadist yang diriwayatkannya, walaupun pada akhirnya larangan itu ditariknya kembali.
Beberapa aliran berpendapat bahwa hadist pelarangan penulisan sunnah adalah hadist yang lemah. Pendapat pelarangan penulisan sunnah didukung dengan adanya fakta: tidak adanya usaha umat muslim awal untuk mengumpulkan hadist setelah AL Qur’an menjadi mushaf. Beberapa hadist telah dicatat pada saat-saat awal oleh sebagian kecil orang. Hadist betul-betul dikumpulkan pada abad kedua dan ketiga hijriah. Tengang waktu yang panjang ini menyebabkan periwayatan hadist melalui perawi-perawi hadist menjadi lebih otentik dibandingkan dengan catatan hadist. Orang dapat saja mengatakan bahwa tulisannya adalah dari nabi. Sangat sulit membutikan apakah tulisan-tulisan tersebut memang berasal dari era nabi saat teknologi carbon (untuk mengetahui usia tulisan) belum ada. Sangat sulit membutikan bahwa penulisnya adalah orang yang dapat dipercaya.
Hadist nabi ditulis berdasarkan ingatan generasi pergenerasi yang disampaikan secara lisan turun temurun. Ada beberapa kelemahan (paling tidak ada 3) dengan cara demikian. Pertama, ingatan longterm (jangka panjang) seseorang tergerus waktu. Tidak ada seorangpun dapat mengingat 100% kejadian, peristiwa, ataupun cerita/ berita yang lampau. Seorang ibu tidak ingat dengan pasti umur perkembangan anaknya dengan tepat, kapan bisa tersenyum, kapan bisa duduk, kapan bisa tegak, kapan bisa berjalan, dan lain-lain. Ingatan ini kian hilang jika anak kian besar. Ingatan shortterm (jangka pendek) jarang mengalami distorsi, tetapi distorsipun dapat tetap terjadi bahkan terhadap Nabi Muhammad sekalipun (QS 2: 106). Periwayatan hadist nabi pada generasi-generasi awal umat muslim memerlukan pengingatan longterm para perawi hadist. Kedua, subjektifitas mempengaruhi ingatan. Subjektifitas mempengaruhi pengungkapan kembali ingatan tersebut. Subjektifitas sangat dipengaruhi oleh situasi, kondisi, sosial, budaya, berpihak kepada siapa, dan suasana perasaan. Subjektifitas ini mempengaruhi pengungkapan kembali kebenaran informasi. Seorang ibu akan mengingat umur perkembangan anaknya lebih cepat dari waktunya jika ingatan itu ditujukan dalam rangka me-recall kecerdasan anak yang dilombakan. Subjektifitas inilah yang mempengaruhi perbedaan dasar hadist sunni dan syiah. Hadist-hadist sunni tidak mengeklusi perawinya, sementara hadist-hadist syiah mengeklusi perawinya. Maka hadist-hadist sunni sangat pasti mengakomodir hadist-hadist yang pro syiah. Ketiga, distorsi (penyimpangan) informasi antara komunikator (pemberi informasi) dengan komunikan (penerima informasi). Makin banyak orang yang terlibat maka distorsi makin besar. Bermain “pesan berantai” menunjukkan bahkan dengan pesan yang baru yang disampaikan melalui empat atau lima perantara, pesan telah tidak sama seperti aslinya bahkan dengan makna yang berlawanan. Keorsinilan (keaslian) hadist nabi (betul-betul sesuai dengan sunnah nabi) paling tidak terganggu oleh ketiga faktor tersebut. Gangguan lainnya, bahkan yang cukup fatal, adalah kegagalan umat Islam memposisikan Nabi (sunnah) terhadap AQ, apakah nabi sebagai aku, engkau, kalian, dia, atau namanya sendiri dalam AQ. Kegagalan ini tidak seharusnya terjadi pada umat Islam sekarang. Kegagalan inipun tidak selayaknya terjadi pada umat Islam awal, apakah nabi sebagai pribadi, pemimpin, kepala negara, hakim tunggal, bendaharawan negara, dan lain-lain multi fungsi lainnya. Salah satu contohnya adalah pampasan perang. Pampasan perang yang untuk Allah dan nabi harus dilihat nabi sebagai kepala negara dan bendaharawan negara, sehingga pampasan perang ini tidak menjadi harta waris bagi keturunannya. Umar salah satu pemimpin yang bisa memilih dan memilah ini, ketika ia “berani” untuk mengambil alih tanah yang telah diberikan nabi kepada salah satu sahabat tetapi sahabat ini menyia-nyiakan tanah tersebut dengan tidak mengolahnya sementara banyak rakyat yang membutuhkan tanah tersebut.
Kemurnian/kesahihan hadist secara tradisoanal/konvensional paling tidak dipertahankan oleh periwayat yang mempunyai reputasi baik dan urutan-urutan nama yang menanjak sampai pada sahabat atau keluarga nabi. Saya sendiri berpendapat kesahihan suatu hadist harus disaring oleh Al Qur’an. Kebenaran Al Qur’an dapat dilacak sampai kata per kata (bahkan huruf perhuruf), tetapi kebenaran hadist selayaknya berdasarkan makna keseluruhan (kalimat).
Hadist sangat sulit dikatakan sama persis dengan sunnah, karena hadist tidak pernah dicatat begitu hadist tersebut diucapkan nabi (walaupun beberapa menyatakan ada yang mencatatnya, tetapi dengan sistem penulisan hadist yang demikian sangat sulit tulisan itu asli karena orang dapat mengaku-ngaku itu berasal dari nabi). Perbuatan nabi bergantung pada situasi dan kondisi tertentu, jadi tak mesti sama terhadap masalah yang sama pada situasi dan kondisi berlainan. Karena itu ketika hadist sebagai uraian engkau dalam AQ harus diketahui latar belakang hadist tersebut.
Perbuatan nabipun sangat sulit digambarkan/ diuraikan dengan jelas seperti kejadian aslinya, karena setiap perawi hadist memiliki sudut pandang tertentu. Hal ini bisa dibuktikan pada sholat. Gerakan dan ucapan sholat merupakan gerakan dan ucapan yang dilakukan dan diucapkan terus-menerus sejak Nabi Muhammad. Gerakan dan ucapan ini dilakukan paling tidak dalam 5 kali atau 17 rekaat dalam sehari semalam. Sholat secara logika, seharusnya terjaga (sangat sedikit bervariasi) sejak zaman nabi, tetapi kenyataannya mengalami beberapa/sedikit variasi, bahkan sangat bervariasi. Beberapa variasi tersebut diantaranya posisi kedua tangan ketika berdiri, posisi jari telunjuk saat tahyat, dan doa iftidah. Beberapa variasi kadang dapat dijelaskan (dengan hadist) bahwa variasi tersebut memang dilakukan oleh nabi. Beberapa variasi menjadi “kebablasan”, misalnya bacaan basmalah pada Al Faatihah. Perdebatan mengenai bacaan basmalah saat melafazkan Al Faatihah apakah tidak diucapkan, diucapkan lebih lemah, atau diucapkan sama keras dengan ayat-ayat lain Al Faatihah memiliki dasar hadist masing-masing. Jika dikembalikan ke Al Qur’an maka bacaan tersebut harus sama keras dengan ayat-ayat Al Faatihah lainnya, karena ayat basmalah merupakan ayat pertama Al Faatihah. Dan harus diingat bahwa surah Al Faatihah merupakan surat yang pertama kali diturunkan secara lengkap, jadi sejak awal kalimat basmalah sudah menempel kuat dengan ayat-ayat lainnya di surah tersebut, jadi tidak mungkin Nabi tidak melafazkannya.
Kalimat-kalimat yang dapat diipertahankan dari zaman nabi sampai sekarang hanya kalimat-kalimat azan dan syahadat. Keaslian kalimat azan dapat dipertahankan, karena kalimatnya tidak sekompleks kalimat-kalimat sholat, dilafazkan lebih kuat dari bacaan sholat sehingga mudah dikoreksi jika terjadi kesalahan, dan dilafazkan lebih banyak dari bacaan-bacaan sholat (paling tidak diucapkan 3 x 5 kali dalam sehari, yakni 2x saat azan dan 1 kali tiap komat pada 5 kali shalat). Bacaan basmalah surah Al Faatihah dalam kegiatan sholat yang bervariasi dan Lafaz azan yang dapat bertahan, menunjukkan tradisi pemeliharaan secara lisan baru dapat dipertahankan (tidak bervariasi) jika ucapan tersebut dibaca keras dan dibaca berulang-ulang sampai 15 kali. Syahadat dapat dipertahankan karena pengucapannya melebihi dari pengucapan azan, karena syahadat melekat pada azan. Bertahannya keaslian kalimat azanpun terkadang “terganggu” dengan perbedaan azan sunni dan syiah (nb: lihat di you tube, variasi ini mungkin hanya terjadi pada sebagaian aliran syiah), dimana menurut sunni: orang syiah menambahkan kalimat sementara menurut syiah: orang sunnilah yang mengurangi kalimat. Jadi dengan penurunan riwayat yang dilakukan berulang-ulang sebanyak paling tidak 15 kali sehari semalam, dengan pengucapan keras malahan, terus menerus paling tidak sejak nabi hijrah di madinah hingga sekarang masih terdapat variasi. Dapat dibayangkan bagaimana suatu riwayat (yang terkadang susunan kalimatnya lebih komplek dari azan) dapat tidak mengalami distorsi yang sering dipakai menjelaskan AQ. Jadi inilah termasuk salah satu kelemahan jika hadist menjelaskan AQ. Hadist-hadist yang bertentangan dapat dilihat dengan mudah ketika hadist-hadist sunni dan syiah disandingkan. Aisyah yang cantik, putih dan pipinya kemerah-merahan (humairoh) pada satu sisi dapat menjadi hal yang sebaliknya di sisi lainnya.
Hanya AQ yang dijamin keasliannya, karena itu memahami Al Qur’an menjadi hal yang pokok. Hadist dapat dijadikan pegangan setelah dilakukan penyaringan oleh Al Qur’an. Kebenaran hadist selayaknya tidak hanya ditinjau dari shahinya hadist tersebut, tetapi juga perlu diklarifikasi oleh Al Qur’an. Hadist dapat dipakai sebagai pedoman hidup ketika ia telah disaring oleh Al Qur’an. Hadist seharusnya diikuti dan seharusnya ditelaah setelah AQ memposisikannya. Hadist secara umum harus diikuti, sebagai jabaran kami di Al Faatihah. Hadist harus dilihat latar belakangnya ketika hadist merupakan jabaran engkau dalam AQ. Hadist harus diikuti secara mutlak ketika jabaran aku dalam AQ, dan kita harus memilihi salah satu yang tersedia (dan inilah gunanya mashab). Hadist harus diikuti ketika hadist jabaran kalian dalam AQ, dimana nabi merupakan pengaplikasi nilai-nilai universal. Hadist tidak dapat diikuti, ketika nama nabi disebut dalam AQ.
Peran sunnah yang lainnya adalah sebagai “pilihan hidup” atau “gaya hidup” (life style). Gaya hidup nabi dapat memasuki area krusial. AQ hanya mematok secara umum makanan yang diharamkan, tetapi hadist membatasi lebih lanjut makanan yang tidak boleh dimakan. AQ merupakan kitab yang “tahan uji” terhadap ilmu dan semua kritik, karena itu dalam mengharamkan makanan AQ hanya mematok nilai kebenaraan, yakni makanan yang berpengaruh baik terhadap kesehatan. Sementara hadist memiliki nilai-nilai tidak hanya kebenaran.
Nyatalah: kunci pemurnian Islam adalah AQ. Pertentangan aliran harus diluruskan oleh Al Qur’an. Hadist, mazhab, aliran, dan yang lain-lain harus disaring melalui Al Qur’an. Karena itu marilah kita bergiat lagi mengedepankan Al Qur’an dalam menjawab permasalahan agama, jangan melihat aliran. Mungkinkah keadaan miris umat Islam sekarang karena kita secara tidak sadar meninggalkan AQ, karena hampir sebagain besar kita berpatokan pada yang lain. Dan AQ hanya sebagai kitab yang disakralkan bukan sebagai kitab petunjuk kehidupan.
Imam Suyuti dalam kitab Aljamik As Shohir juz 2 halaman 92 menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
“Semua Bani Adam (manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah, kecuali anak-anak Fathimah, maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (ikatan keturunan mereka).” (HR. At Tobroni dan Abu Ya’la)
“ Semua sebab dan nasab putus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”
(HR. At Tobroni, Al Hakim dan Al Baihaqi)
Semua Bani Adam (manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah, kecuali anak-anak Fathimah, maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (ikatan keturunan mereka).” (HR. At Tobroni dan Abu Ya’la)
Harus diteliti hadist ini, kok status cucu menjadi status anak.
Sangat bertentangan dengan ayat di bawah ini. jadi dapat dipastikan hadist ini dhoif
33:40] Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Lihat ayat ini sudah jelas. Nabi bukan bapak seorang laki-laki satupun dan kejelasan itu diperjelas dengan penutup nabi-nabi. jadi Allah telah menutup AgamaNya begitu nabi menyelesakan misinya. AQ dan sunnahnya sudah cukup
Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan, antara lain semoga tuhan mempercepat kebangkitan kaum Muslim, memulihkan kejayaan kaum Muslim, melindungi kaum Muslim dari kesesatan – terutama kemurtadan, memberi kaum Muslim tempat yang mulia diakhirat (khususnya para anggota Ahlul Bait Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu’alaihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam). Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.
Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada kaum Muslim : yang hidup dan yang mati, di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya semuanya.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin. Shalaatan tunjinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal aafaat. Wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaat. Wa tuthahhiruna bihaa min jamii’is-sayyi-aat. Wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaat. Wa tuballighuna bihaa aqshal-ghaayaati min jamii’ilkhairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan umatnya, shalawat yang dengannya kami selamat dari semua ketakutan dan bencana, dan Engkau sucikan kami dari semua kejahatan, Engkau angkat kami ke derajat yang tinggi di sisiMu, dan Engkau sampaikan semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebaikan dalam hidup maupun sesudah mati.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa nuuril anwaar. Wa sirril asraar. Wa tiryaqil-aghyaar. Wa miftaahil baabil yasaar. Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-mukhtaari wa aalihil-ath-haari wa ash-haabihil akhyaar. ‘Adada ni’amillaahi wa afdhaalih.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkah atas cahaya di antara segala cahaya, rahasia di antara segala rahasia, penetral duka, dan pembuka pintu kemudahan, junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karuniaNya.
Allaahumma shalli shalatan kaamilah. Wa sallim salaaman taamman ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-ladzii tanhallu bihil-‘uqad. Wa tanfariju bihil-kuruub. Wa tuqdhaa bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-raghaa-ibu wa husnul-khawaatim. Wa yustasqal-ghamaamu biwajhihil-kariim. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi’adadi kulli ma’luumin laka.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan salaam yang sempurna pula, kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, yang dengan beliau itu Engkau lenyapkan kesusahan, Engkau tunaikan segala kebutuhan, dan diperoleh segala keinginan dan akhir hidup yang baik, serta diberi minum dari awan berkat wajahMu yang mulia. Juga kepada keluarganya, sahabatnya dan umatnya dalam setiap kejapan mata dan tarikan nafas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadinil-habiibil-mahbuub. Syaafil ‘ilali wa mufarrijil-kuruub. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi wa baarik wa sallim.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, kekasih dan yang dikasihi, (dengan izin Allah) penyembuh penyakit dan pelepas kesusahan, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-awwaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-aakhirin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fin-nabiyyiin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-mursaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil mala-il a’laa ilaa yaumid-diin. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang terdahulu. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang kemudian. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para nabi. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para rasul. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para arwah hingga hari kemudian, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamillaahi wa ifdhaalih.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya sebanyak jumlah nikmat Allah dan karuniaNya.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.
Ya Allaah, berilah shalawat serta keselamatan dan keberkahan, untuk junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad SAW dan saudara-saudaranya dari para Nabi dan Rasul, dan istri-istri mereka semua, keluarga mereka, turunan-turunan mereka, dan sahabat-sahabat dari semua Nabi dan Rasul, termasuk Sahabat-Sahabatnya Nabi Muhammad semua dan semua yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW.
Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, dunia, akhirat, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu akhir yang baik dan berlindung dari akhir yang buruk.
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Ya Allaah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.
Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.
Yaa Allaah, jauhkanlah bencana, wabah, kekejian, kekerasan dan cobaan – yang terlihat maupun tersamar – dari negeri kami khususnya dan dari dunia Muslim umumnya.
Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.
Yaa Allaah, hancurkalah musuhmu, musuh agamamu, yaitu orang kafir, bid’ah dan musyrik.
Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.
Yaa Allaah, cerai beraikanlah persatuan mereka, goyahkanlah keyakinan mereka.
Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.
Yaa Allaah, masukkanlah kami melalui jalan yang benar, keluarkanlah kami melalui jalan yang benar, dan berilah aku kekuasaan yang menolong.
——(doa khusus para anggota Ahlul Bait Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu’alaihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam, semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka).
ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
———————
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanar ra-uufirrahiim
Laa ilaaha illallah, subhaanal ghafuurirrahim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kariimil hakiim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci raja yang maha suci
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha bijaksana
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha bijaksana
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil wafiyy
Laa ilaaha illallaah, subhaanal lathiifil khabiir
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ma’buud
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuuril waduud
Laa ilaaha illallaah, subhaanal wakiilil kafiil
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuat lagi maha memenuhi
Tiada tuhan selain Allaah, yang maha halus lagi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi yang disembah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha pencinta
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penolong lagi maha pelindung
Laa ilaaha illallaah, subhaanar raqiibil hafiizh
Laa ilaaha illallaah, subhaanad daa-imil qaa-im
Laa ilaaha illallaah, subhaanal muhyil mumiit
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil qayyuum
Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaaliqil baari’
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengawasi lagi maha memelihara
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi mengurus ciptaannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menghidupkan lagi mematikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus ciptaannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi menjadikan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliyyil ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil ahad
Laa ilaaha illallaah, subhaanal mu’minil muhaimin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal habiibisy syahiid
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haliimil kariim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi tunggal
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memberi keamanan lagi maha memelihara
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhanyang maha mencintai lagi maha menyaksikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyantun lagi maha mulia
Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil qadiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil aakhir
Laa ilaaha illallaah, subhaanazh zhaahiril baathin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril muta-‘aal
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadhil haajat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang pertama lagi terdahulu
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang awal dan yang akhir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang nyata lagi yang rahasia
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha tinggi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memenuhi semua keperluan
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘arsyil ‘azhim
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanir rahiim
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbiyal a’laa
Laa ilaaha illallaah, subhaanal burhaanis sulthaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il bashiir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menguasai singgasana yang besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki bukti kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lagi maha melihat
Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil qahhaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil hakiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ghaffaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanar ramaanid dayaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril akbar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi maha mengalahkan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha bijaksana
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha pengampun
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha besar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil ‘allaam
Laa ilaaha illallaah, subhaanasy syaafil kaafi
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil baaqii
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ahad
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ardhi was samaawaati
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha memeriksa
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menyembuhkan lagi mencukupi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha kekal
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi esa
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuurisy syakuur
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil ‘aliim
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil mulki wal alakuut
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ‘izzati wal ‘azhamah
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil haibati wal qudrah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha membalas
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kerajaan bumi dan langit
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai keagungan dan kebesaran
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai pengaruh dan kekuasaan
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil kibriyaa-i wal jabaruut
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aalimil ghaiib
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hamidil majiid
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hakiimil qadiim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kebesaran dan kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menegtahui hal ghaib
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha terpuji lagi maha mulia
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan ang maha bijaksana lagi maha terdahulu
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadiris sattaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il ‘aliim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamis salaam
Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikin nashiir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuasa lagi maha mnutupi kesalahan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lgi maha mengeahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha damai
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha raja lagi maha penolong
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyir rahmaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qariibil hasanaat
Laa ilaaha illallaah, subhaana waliyyil hasanaat
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shabuuris sattaar
Laa ilaaha illallaah, subhaana khaaliqin nuur
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha pengasih
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha dekat kebaikannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha menguasai kebaikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha penyabar lagi menutupi kesalahan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan menciptakan cahaya
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil mu’jiz
Laa ilaaha illallaah, subhaanal faadhilisy syakuur
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil qadim
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil jalaalil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaalishil mukhlish
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha mengalahkan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha utama lagi maha berterima kasih
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha terdahulu
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya keluhuran lagi maha menjelaskan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha murni lagi memurnikan
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shaadiqil wa’di
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haqqil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil quwwatil matiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil ‘aziiz
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil ladzii laa yamuut
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang benar janjinya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha benar lagi maha menjelaskan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya kekuatan lagi maha kokoh.
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha hidup lagi tidak mati
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamil ghuyuub
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘uuyuub
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘aalamiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanis sattaar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui yang ghaib
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan maha menutupi semua cacat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki ampunan lagi dimintai pertolongan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan semesta alam
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha menutupi
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahiimil ghaffaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil wahhaab
Laa ilaaha illallaah, subhaana qaadiril muqtadir
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ghufraanil haliim
Laa ilaaha illallaah, subhaana malikil mulk
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyayang lagi maha pengampun
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha pemurah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yangmaha kuasa lagi maha memberi kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki semua kerajaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal baari-il mushawwir
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanallaahi ‘amma yashifun
Laa ilaaha illallaah, subhaanal jabbaaril mutakabbir
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qudduusis shubbuuh
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi memberi bentuk
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha perkasa
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha membangga
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dari apa yang dianggap oleh orang kafir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dalam sosok dan sifat
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil malaa-ikati war ruuh
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil aalaa-I wanna’maa-i
Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikil maqshuud
Laa ilaaha illallaah, subhaana hannaanil mannaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan para malaikat dan ruh
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan pemilik tanda-tanda tinggi dan nikmat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan raja yang menjadi tujuan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih dan pemberi
Laa ilaaha illallaah, sayyidina aadamu ‘alaihis salaam shafiyyullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina nuuhun ‘alaihis salaam najiyyulaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ibraahiimu ‘alaihis salaam khaliilullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ismaa-‘iilu ‘alaihis salaam dzabiihullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina muusaa ‘alaihis salaam kaliimullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam khaliifatullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam ruuhullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana muhammadur rasuulullaah shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Aadam AS pilihan Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Nuuh AS diselamatkan Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ibraahiim AS teman dekat Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ismaa-‘iil AS yang disembelih Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Muusaa AS yang diajak bicara oleh Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Daawuudu AS khalifah Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina ‘Iisaa AS ruh Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam utusan Allaah
Allaahummarhamnaa bibarakati tauraati sayyidina muusaa ‘alaihis salaam wa injiili sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam wa zabuuri sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam wa furqaani sayyidina wa nabiyyina wa maulaana muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam, birahmatika yaa arhamar raahimiin, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Ya Allaah, kasihilah kami dengan berkah Taurat Sayyidina Muusaa AS, Injil Sayyidina ‘Iisaa AS, Zabuur Sayyidina Daawuud AS dan al-Furqaan / al-Qur-an sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam utusan Allaah, dengan kasihmu, yang maha penyayang. Dan segala puji bagi Allaah, tuhan semesta.
Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.
Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu’alaihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
Ya Allaah, percepatlah kebangkitan kaum Muslim. Pulihkanlah kejayaan kaum Muslim, Lindungilah kaum Muslim dari kesesatan terutama kemurtadan. Berilah kaum Muslim tempat mulia di akhirat.
Ya Allaah, jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim tetap dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Jadikanlah dunia non Muslim dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah musuh Islam ditaklukan orang Islam.
Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.
Ya Allah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik-baik dzat yang mewarisi.
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang
RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
Ya Rabb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.
Ya Allaah, dengan hak yang kau berikan pada kalimah syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy dan shalawat, salam dan berkah semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam, kami mohon segala hal yang terbaik, segala hal yang terindah bagi semesta – khususnya kami, keluarga kami dan seluruh kaum Muslim.
Yaa Allaah, dengan segala hak yang kau berikan pada kalimah syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy dan shalawat, salam, berkah semoga selalu tercurah kepada Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam, kabulkanlah yaa Allaah segala doaku.
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka serta masukanlah kami ke surga bersama orang-orang baik.
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.
Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.
Siapa yang akan mnjelaskan alquran apa penjelasan alquran segamblang kita membaca cerita arab yg hnya butuh sebuah kamus ….betul alquran sudah jelas pedoman untuk ummat muslim dan yg menerangkan hanya nabi saw skrang rasulullah saw sudah wafat siapa yg akan menerangkan alquran siapa lagi klu bukan orang2terdekat dengan nabis saw yaitu para ulamak yg sholeh khususnya ulamak keturunan ahlal bait nabi saw…betul hadist tdak bsa memansuhkan alquran tp hadist sohih sangat pnting sbgai penerang alquran dan peninggalan orang2trdahulu yg telah mnjalankan isi dan memahami alquran sbgaimana yg rasulullah saw ajarkan
Memang rasulullah bukan bapak2dari anak laki2 krna anak2rasul yg laki2mninggal dwaktu kcil dan ayat ini sbgai dalil bhwa rasulullah saw adalah pnutup para nabi dan rasul …inilah satu karunia allah kpda rasulullah bhwa nasab rasulullah brjalan melalui saidah fatimah zahro sprti halnya nabiyollah isa ibnu maryam as …dan ini salah satu karunia yg besar hingga keturuna rasul saw ada smpai skrang hingga imam mahdi akan muncul dr keturunan beliau
tes, lucu anonim nih..ktahuan kwalitas ilmunya
baca komen kok pro n kontra….itu biasaaaa karena beda pemahaman, siapa yg salah, secara hak yg tahu hanya Allah swt.
secara pribadi saya sangat meyakini hadist tentang ahlulbait…..
benar salahya kita akan tahu setelah malaikat maut menjemput kita semua.
kita tunggu jemputanya….
wallahualam……